DYRA HARAP BLOG INI BERMANFAAT! TERIMAKASIH!!! (ANDA TIDAK AKAN PERNAH BISA MEN-COPY POSTINGAN BLOG INI) SUDAH DIBLOCK!! COBA SAJA!

Rabu, 14 Desember 2011

Sepasang Pelangi (Chapter 3)

Tak henti-hentinya mataku melekat melihat foto bunda yang terpampang di meja riasku. Wajahnya cantik seperti putri tidur yang diceritakannya setiap malam kepadaku, ketika aku masih berumur 4 tahun. Kadang aku merasa iri dengan kecantikan yang dimiliki bunda, tapi tentunya aku juga bangga karena banyak teman-teman yang memuji bunda. Tapi, kini hanya dari selembar foto saja aku bisa mengenang foto bunda. Aku sudah tak mendapatkan kesempatan lagi dari tuhan untuk memeluk dan memperhatikan wajahnya yang secantik para putri raja.

Hari ini, aku sudah bisa sekolah di sekolah tenda. Yang hanya beratap tenda dan berlantai tanah tanpa alas. Seperti apakah mejanya? mejanya adalah reruntuhan papan. Buku-bukunya? 1 buku untuk 15 orang. Buku tulisnya hanyalah selembar kertas yang dibagi-bagi menjadi 4 bagian. Papan tulisnya adalah papan tulis yang hanya sebesar buku novel bundaku, 12 cm. Aku merenung, sekolahku yang dulu sangat bagus. Atapnya berdiri dengan kokoh dan ada bendera merah putih di atasnya. Lantainya kelasnya dari keramik mahal yang dilapisi karpet merah. Di saat kepanasan, ada AC yang tersedia di setiap sudut ruangan. Ah, dulu dan sekarang benar-benar berbeda....

Ah, Soo Jung saja ada di situ. Ya, walaupun dia memiliki harta yang banyak, tetapi tetap saja sudah tidak ada sekolah lagi, dulu aku bersekolah di SD Pancasila Bangsa, kelas 6 sd. Sebentar lagi seharusnya sudah Ujian Nasional (UN) seharusnya aku mengikuti Pendalaman Materi dan banyak Try Out. Tapi, kalau keadaan begini? aku tidak tahu nasibku lagi.

Ya Tuhan.. aku harap kau mau mendengar doaku, hanya 1, "Tolong kembalikan kegembiraanku lagi,"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar