DYRA HARAP BLOG INI BERMANFAAT! TERIMAKASIH!!! (ANDA TIDAK AKAN PERNAH BISA MEN-COPY POSTINGAN BLOG INI) SUDAH DIBLOCK!! COBA SAJA!

Kamis, 22 Desember 2011

Happy Mother's Day!!

Coba lihat di kalender, tanggal berapakah hari ini?
~Pastinya kalian sudah tahu, 22 Desember adalah hari ibu :) Hari khusus untuk para wanita. Terutama bagi para ibu-ibu~

Bagi anak-anak?? apa yaaa? pasti banyak sekali anak-anak yang memberikan hadiah dan ucapan, "Selamat hari ibu," aku yakin! :) sebagai anak yang berbakti, tentu harus begitu, kan? Nggak harus, sih.. sesuai kemampuan sendiri. Kalau kalian sudah berkecukupan dan sudah memiliki uang yang banyak, apa, sih salahnya membeli hadiah untuk ibu. Toh, hadiah itu tak sama harganya dengan semua jasa ibu kita. Bayangkan, (membayang-bayang~) apa saja yang ibu lakukan sampai kita seperti ini? Melahirkan kita, memberi makan, mengurus kita, apa lagi yang punya adik? pasti berat sekali. Kalian kan belum pernah merasakan pengorbanan ibu (bagi kalian anak-anak), harus bangun malam-malam, aduh! pasti lelah sekali. Apa lagi yang masih kecil, rewelnya minta ampun!

Aku juga baru sadar, selama ini banyak banget kesalahan yang aku buat, tapi nggak pernah sekali pun aku merasa kalau ibuku membenciku. Kalau dia marah, aku tetap disekolahkan, tetap diberi makan. Kenapa, ya, aku baru sadar sekarang?? selama ini banyak yang kuanggap lebih baik. Sahabat, teman, saudara sepupu, ibu guru, dll. Aku menganggap kasih sayang mereka masih mengalahkan kasih sayang ibuku. Padahal sama sekali nggak! aku sudah bisa merasakannya. Thanks, ya bunda.. :) I LOVE YOU FOREVER

Silahkan kasih hadiah pada saya!!  ibu kalian! :) thank you. dan ikuti lomba menulis surat untuk ibu (online) berhadiah 3 HP untuk 3 Pemenang!!!

Lihat postingan : http://dyra-smile.blogspot.com/2011/12/suratku-untuk-ibu-tersayang-kidnesia.html selamat mengirimkan kuis! lumayan, lho, hadiahnya Handphone. Kan bisa untuk hadiah :)

Rabu, 14 Desember 2011

Sepasang Pelangi (Chapter 3)

Tak henti-hentinya mataku melekat melihat foto bunda yang terpampang di meja riasku. Wajahnya cantik seperti putri tidur yang diceritakannya setiap malam kepadaku, ketika aku masih berumur 4 tahun. Kadang aku merasa iri dengan kecantikan yang dimiliki bunda, tapi tentunya aku juga bangga karena banyak teman-teman yang memuji bunda. Tapi, kini hanya dari selembar foto saja aku bisa mengenang foto bunda. Aku sudah tak mendapatkan kesempatan lagi dari tuhan untuk memeluk dan memperhatikan wajahnya yang secantik para putri raja.